Dikenal dengan nama Gereja Blenduk, Gereja Kristen tertua di Semarang, Jawa Tengah, diketahui kondisinya memprihatinkan. Dinding dari gereja tersebut keropos dan mengelupas.
Gereja Blenduk atau Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel dibangun pada tahun 1753 oleh Warga Belanda. Gereja blenduk sempat direnovasi pada tahun 1894 oleh W. Westmas dan HPA de Wilde. Dalam renovasi tersebut ditambah dua menara di depan gereja. Dijuluki Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang artinya kubah. Perawatan terakhir Gereja Blenduk dilakukan tahun 2013 lalu, dari dana yang dikucurkan sebesar Rp 300 juta oleh Balai Cagar Budaya Jawa Tengah.
Pendeta GPIB Immanuel, Hellen Luhulima mengatakan, “Ada tiang penyangga kubah yang mulai keropos, sehingga kami sedang mengajukan dana perawatan kepada Balai Cagar Budaya Jawa Tengah. Tidak bisa pakai cat biasa yang ada di toko bangunan. Cat yang dipakai buat Gereja Blenduk harus bisa melekat kuat pada dindingnya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Gereja Blenduk masih digunakan untuk ibadah dihari Minggu pagi dan sore. Selain itu, warga lokal dan turis mancanegara juga sering berkunjung ke geraja tua tersebut setiap hari. Kondisi dinding dan tiang penyangga yang keropos dikhawatirkan dapat membahayakan pengunjung dan juga para jemaat saat beribadah berlangsung.
“Kunjungan turis dari rombongan pelajar setiap hari ada ratusan orang. Sedangkan untuk jumlah turis asing saat musim liburan panjang rata-rata sebanyak 80 orang mengingat Gereja Blenduk telah lama menjadi ikon Indonesia yang telah mendunia,” tambahnya.
Sumber : Metrotvnews.com/Suaramerdeka.com/Jawaban.com